Sesuatu Banget


Awal masuk kelas IX  pada masa SMP dulu. Saat itu hati  ini merasa sedih. Karena, pisah dengan teman-teman di kelas VIII dulu. Hari berganti hari tak lama kemudian perasaan yang tidak baik itu hilang. Dan aku bersyukur bisa memasuki kelas itu. Karena teman-teman yang membuat aku sadar dan membuat aku memetik satu pelajaran dari mereka. Di mana mereka berteman tidak memandang dari segi apapun.  Banyak kenangan dan sesuatu yang bisa ku petik dari semua ini. Mereka membuat  aku mengerti apa arti sebuah PERSAHABATAN, belajar bersama, mengasihi satu sama lain, saling berbagi. Entah itu dalam hal makanan,cerita, maupun jawaban. Hehe.. 
Banyak cerita yang terkenang pada saat itu, entah gosip,masalah tugas, lelucon, bahkan cinlok pun terjadi. Semua berlangsung sangat cepat. Banyak ujian ketika mendekati kelulusan. Pada suatu hari saya di panggil ke ruang  Waka/BK Pada saat itu hati merasa was-was. Pada saat itu kesalahan yang di perbuat mengenai salah mengirim SMS. Saya dan teman dimintai penjelasan mengapa ini bisa terjadi. Setelah selesai tentang masalah ini. Saya keluar bersama teman saya dan memasuki kelas. Hati lega. Karena masalah ini dapat diatasi. Hari berganti hari tibalah saatnya mendekati UAS dan UN.
Pada saat kami sedang berada di dalam kelas. Masuk seorang ibu guru, ibu guru Cuma menyampaikan tips menghadapi UN dan setelah menyampaikan pesan itu, ibu guru berpesan kepada kami sebelum itu kalian harus meminta maaf kepada orang tua kalian sesampainya dirumah untuk meminta restu dan doa dalam menghadapi UN, setelah itu keesokan harinya kalian meminta maaf kepada wali kelas kalian dan teman-teman. Ketika keesokan harinya salah satu dari perwakilan kelas memulai satu kata demi kata,  maksud kami meminta kedatangan wali kelas kami ke ruang kelas untuk meminta maaf dan meminta doa agar kami bisa LULUS. Hari yang menyedihkan saat itu. Di mana semua murid menangis. Air mata ku pun jatuh semakin banyak ketika maju untuk salim dan meminta maaf kepada wali kelas. Setelah semua murid selesai salim dan meminta maaf. Ibu guru keluar, dan tibalah kami meminta maaf satu sama lain.
Tiba lah ketika waktu PENGUMUMAN KELULUSAN. Semua siswa merasa was-was pada saat pembagian amplop kelulusan. Aku pun was-was saat menerima amplop itu. Sampai-sampai  rasanya tak ingin membuka amplop itu. Setelah dibuka, Alhamdulillah aku LULUS. Semua teman-teman LULUS kami merasa bahagia. Kami pun mengambil foto bersama sebagai kenang-kenangan.  SESUATU BANGET bagiku bisa mengenal mereka semua.

0 komentar:

Posting Komentar